Pandangan Globalisasi Terhadap Budaya
by : google pict |
Kebudayaan
asing atau luar negeri terutama negara barat sudah mendominanisasi
segala aspek. Segala hal selalu mengacu kepada Barat. Peradaban Barat
telah menguasai dunia dan tentunya itu harus hati-hati dalam mengikuti
zaman ini. Banyak perubahan-perubahan peradaban yang terjadi di penjuru
dunia ini. Kebudayan Barat hanya sebagai petaka buruk bagi Timur
terutama Negara kita Indinesia. Timur yang selalu berperadaban mulia,
sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebudayaan Barat.
Pola
pikir serta teknologi maupun telah
mempengaruhi seluruh aspek dalam kehidupan kita. Baik itu sikap, perilaku,
bahkan cara kita berbicara. Berkat globalisasi, kita dapat hidup
dengan lebih baik sekarang. Namun, tidak demikian jika globalisasi merambah ke
dua aspek yang penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu sosial dan
budaya. Dewasa ini, budaya Indonesia mulai banyak terkikis dan digantikan oleh
sikap kebarat-baratan yang kadang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Sebelumnya kita harus mengerti apa itu Globalisasi dan Budaya :
Globalisasi adalah
proses pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan
telekomunikasi.
Budaya adalah budi dan akal manusia yang terdapat dalam masyarakat yang ditetntukan dengan sendirinya dan memiliki keunikan tersendiri.
Globalisasi Budaya
Globalisasi budaya merupakan suatu upaya kontak lintas
budaya namun diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang
dulunya terisolasi oleh masyarakat itu sendiri. . Seperti yang kita
ketahui bahwa dahulu Indonesia sangat sopan dalam berbusana, akan tetapi
pada saat ini sudah banyak pria maupun wanita menggunakan pakaian
ketat, celana di atas lutut, baju di atas pusar dsb. Hal tersebut
menegaskan bahwa kebudayaan di Indonesia telah terglobalisasi oleh
pengaruh luar.
Pengaruh Budaya Masyarakat Lain
Berikut merupakan proses perubahan sosial budaya di kehidupan masyarakat.
1) Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan unsur-unsur dari berbagai kebudayaan
yang berbeda yang diikuti dengan pencampuran unsur-unsur tersebut.
Misalnya proses pencampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu
dan saling memengaruhi.
contoh:
Memberi
salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan oleh
“Cipika-Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak
sesuai dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam
bermasyarakat. Terlebih dalam Agama Islam “Cipika-Cipiki” dianggap dosa
bila dengan lawan jenis.
Akulturasi dapat terwujud melalu kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai berikut :
a) Kontak sosial dapat terjadi pada seluruh lapisan masyarakat,
sebagian masyarakat, atau bahkan antarindividu dalam dua masyarakat.
Kehadiran teknologi misalnya, tentu berbeda dengan kehadiran seorang
ulama dan kehadiran seorang psikolog dengan kehadiran seorang ahli
ekonomi.
b) Kontak budaya dapat terjadi dalam suasana bersahabat atau suasana bermusuhan.
c) Kontak budaya dapat terjadi antara kelompok yang menguasai dan
dikuasai dalam seluruh unsure budaya, baik dalam segi ekonomi, bahasa,
teknologi, kemasyarakatan, agama, kesenian maupun ilmu pengetahuan.
d) Kontak budaya dapat terjadi antara masyarakat yang jumlah warganya banyak atau sedikit.
e) Kontak budaya dapat terjadi dalam tiga wujud budaya, baik system budaya, system sosial, maupun unsur-unsur budaya fisik.
Hasil
proses akulturasi budaya lebih didasarkan pada kekuatan setiap budaya.
Semakin kuat suatu budaya maka semakin cepat memengaruhi budaya lainnya.
Salah satu contoh menarik dari proses akulturasi di Indonesia adalah
yang terjadi di daerah transmigrasi.
2) Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penyesuaian atau peleburan
sifat-sifat asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan latar
belakang budaya yang berbeda-beda.
Faktor yang memprngaruhi asimilasi :
a) Toleransi
Toleransi
adalah suatu sikap menghargai, membiarkan dan memberikan hak berkembang
suatu pendirian yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian
sendiri.
b) Ekonomi
Kedudukan
ekonomi dalam suatu sistem sosial dapat memengaruhi jalannya asimilasi.
Sebagai contoh, jika dalam suatu masyarakat terdapat kelompok ekonomi
yang bermaksud menguasai kehidupan ekonomi kelompok lain, asimilasi akan
sulit dijalankan.
c) Simpati
Simpati
adalah keterlibatan perasaan dari satu kelompok sosial budaya kepada
kelompok budaya lainnya, didalamnya terkandung aspek kepedulian atau
keikutsertaan merasakan perasaan kelompok masyarakat lain, yaitu
perasaan senang, sedih, bangga, bahagia, maupun haru.
3) Sikap Meniru
a) Meniru perilaku yang buruk
Banyak
sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum
muda. Misalnya, perkelahian antarpelajar dan adegan-adegan kekerasan
lainnyaserta pelajar yang terintimidasi atau sering ejek dan diganggu
dalam sekolah, sifat tawuran dan saling mengejek Antara sesama pelajar
di Indonesia sudah sering terjadi belakangan ini, padahal kalau kita
lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang namanya tawuran maupun saling
mengejek Antara pelajar di Indonesia. contohnya: LGBT dan tauran.
b) Meniru Idola
Seseorang
yang mengidolakan suatu tokoh seperti aktris/aktor atau penyanyi, pasti
ingin sama persis menjadi seperti idolanya, setidaknya dalam hal
bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian para aktris/aktor atau penyanyi
dari barat (luar Indonesia) sangat bertentangan dengan cara berpakaian
di Indonesia bahkan ada yang bahkan dianggap tak lazim bahkan mungkin
dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu seolah tak berarti dan tak
diindahkan oleh kaum muda di Indonesia, dan tetap diikuti.
c) Cara Berpakaian
Barat
yang identik dengan liberalism dengan kata lain penuh kebebasan dalam
berpakaian, sangat bebas dalam berpakaian. Dan karena tren pakaian dunia
berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian bangsa Barat
pun perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan
rok pendek sudah mejadi hal yang lumrah
4) Sekularisme
Sekularisme
adalah suatu system etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan
terlepas dari agama-wahyu atau supranaturalisme. Merupakan Ideologi
yang menyatakan bahwa sebuah institusi harus berdiri terpisah dari agama
atau kepercayaan.
Selain
Masuknya Budaya Barat yang menjadi akar dari semua dampak negatif
Globalisasi bidang sosial budaya, ada unsur lain yang ikut berperan
dalam hal ini yaitu “Kemajuan IPTEK”.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mepertahankan jati diri bangsa Indonesia ??
1. Tidak meniru kebudayaan asing
2. Menggunakan produk dalam negeri
3. Tidak meniru gaya hidup kebarat baratan
4. Terus menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh denagn cinta produk dalam negri
5. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
6. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama.
7. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
Dengan
begitu masayarakat dapat bijaksana dalam menentukan sikap agar jatidiri
serta kepribadian bangsa tidak luntur karena adanya budaya asing yang
masuk ke Indonesia.
referensi :
http://brainly.co.id/tugas/50050
http://akbaar3.blogspot.co.id/2014/12/globalisasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://blog.unnes.ac.id/azzelins/2015/12/04/globalilasi-budaya
Komentar
Posting Komentar